"Cogito ergo sum. I think, therefore I am."
Sudah lama aku tidak menonton sebuah seri anime sampai selesai dan sampai browsing di internet hanya untuk mencari informasi mengenai seri anime tersebut. Seingatku, anime yang paling terakhir kunikmati adalah Ghost in the Shell. Ghost in the Shell adalah salah satu anime yang legendaris dan menginspirasi sutradara The Matrix. Dari Ghost in the Shell, aku mulai mengenal anime yang bernama Ergo Proxy. Menurut para netizen dan fans Ghost in the Shell, Ergo Proxy sangat highly recommended karena memiliki tema dan alur cerita yang hampir sama dengan Ghost in the Shell. Aku belum melanjutkan menonton Ghost in the Shell semenjak libur semester lalu. Untuk melepas penat sehabis menjalani semester ini, aku iseng mencicipi Ergo Proxy.
Holy hell. Wow.
Episode pertama berhasil memancing rasa penasaranku terhadap anime ini. I love this! Ergo Proxy menawarkan tema steampunk, psychological, filosofi hidup, dystopia, dan sedikit intrik politik. Warna gelap mendominasi setiap grafik adegan yang sangat menggambarkan suasana latar dunia yang kelam. Ergo Proxy bercerita tentang seorang inspektur muda bernama Re-L Mayer yang tinggal di kota bernama Romdeau. Dunia pada saat itu sebagian hancur karena suatu percobaan penemuan suatu bahan bakar metana untuk menggantikan bahan bakar fossil. Di Romdeau, semua penduduk termasuk manusia dan AutoReiv (sebutan robot) hidup sejahtera. Walau begitu, virus bernama Cogito menyebar dan menyerang para AutoReiv. Karena virus cogito, AutoReiv memiliki self-awareness seperti manusia dan mulai bertingkah seperti manusia misalnya berdoa, meluapkan emosi, dan lain-lain. Di samping itu, pemerintah kota Romdeau diam-diam mengadakan eksperimen untuk meneliti suatu makhluk yang luar biasa kuat.
Re-L merasa hidupnya sangat membosankan sampai ia bertemu dua makhluk yang sedang diteliti oleh pemerintah. Mereka dinamakan Proxy. Lalu, Re-L ditugaskan untuk menangkap seorang pria misterius bernama Vincent Law yang diduga memiliki hubungan dengan Proxy. Re-L pun bertanya-tanya, siapakah Vincent? Apa kaitan Vincent dengan Proxy? Apakah Proxy itu sebenarnya? Mengapa ada Proxy di dunia ini? Siapakah yang menciptakan Proxy? Dari titik inilah, petualangan Re-L dimulai untuk mencari jawaban dari segudang pertanyaan dan tentu saja, menguak identitas Vincent Law yang sesungguhnya.
Fiuh, Ergo Proxy benar-benar intens dan kaya akan filosofi, metafora, serta alegori. Ketika menonton setiap episode, aku harus sangat memperhatikan setiap dialog agar dapat mengerti apa yang sedang terjadi. Selain itu, nilai plus utama yang dimiliki oleh Ergo Proxy adalah character development yang menakjubkan. Tidak ada protagonis yang murni protagonis dan tidak ada antagonis yang murni antagonis. Karakter-karakter yang ada di Ergo Proxy terbilang manusiawi dan mereka masing-masing memiliki tujuan hidup dan tekad yang kuat, termasuk para AutoReiv. Satu lagi, ending Ergo Proxy sangat sangat sangat keren! Vincent Law berhasil masuk ke dalam daftar karakter anime terfavoritku.
Memang, Ergo Proxy bukanlah anime untuk semua orang. Ergo Proxy bukanlah anime yang bisa dilahap sekali saja, tetapi perlu diresapi dan bahkan dilahap ulang untuk mengerti sejarah, latar tempat dan karakter yang ada di Ergo Proxy. Alur ceritanya pun kadang-kadang membingungkan dan bahkan, ada beberapa episode yang sangat penuh akan filosofi hidup yang implisit. Meski begitu, Ergo Proxy pantas disebut sebagai salah satu anime tentang dystopia yang terbaik. Character development yang patut diacungi jempol, grafik yang bernuansa dark, dan konsep cerita yang baik nan kompleks membuat Ergo Proxy berkesan di hati.
Aku harap aku bisa menemukan anime lain yang tingkatnya setara dengan Ergo Proxy. Menurut website anime seperti myanimelist dan Funimation, Serial Experiments Lain, Psycho-Pass, Steins;Gate, Eden of the East, Neon Genesis Evangelion, Ghost in the Shell (ini sih udah jelas hahaha) mempunyai satu tema dengan Ergo Proxy. Jadi, bagi para pembaca yang menyukai anime-anime di atas, disarankan menonton Ergo Proxy.
Satu hal lagi, opening dan endingnya keren banget astaga. Opening dan ending theme-nya pun sama-sama berbahasa Inggris. Opening theme-nya adalah Monoral - Kiri. Ending theme-nya? Eng ing eng...Radiohead - Paranoid Android. Radiohead di sebuah anime. One of the best things ever.
By the way, Vincent Law is really cool! *fangirls*